Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Kota Terpendam Sesusia Candi Borobudur Terungkap

Written By bopuluh on Senin, 17 Juni 2013 | 19.51

KOMPAS.com - Tim arkeolog menemukan kota tua yang hilang di sebuah gunung di Kamboja, Pnomh Kulen. Kota itu diperkirakan berusia 1200 tahun, 350 tahun lebih tua dari Angkor Wat atau kurang lebih seusia dengan Borobudur, dan terletak hanya 40 kilometer dari kuil agung tersebut.

Kota tersebut bernama Mahendraparvata, merupakan kota pertama di Kerajaan Angkor pada tahun 802 Masehi. Tim arkeolog sendiri menemukan kota tua yang hilang itu dengan bantuan teknologi Lidar.

Damian Evans, direktur Pusat Penelitian Arkeologi, University of Sydney, mengatakan bahwa "momen eureka" penemuan kota tua yang hilang itu adalah saat gambaran kota tua tampak di layar komputer yang memuat citra pengamatan teknologi Lidar.

"Dengan instrumen ini - bang - tiba-tiba kita melihat gambaran keseluruhan kota yang tak seorang pun tahu sebelumnya pernah ada, yang tentu saja mengagumkan," ungkap Evans seperti dikutip Sydney Morning Herald, Jumat (15/6/2013).

Menyadari keberadaan kota tersebut, tim arkeolog pun lantas langsung pergi ke lokasi, melewati hutan dengan medan cukup sulit dan penuh ranjau. Mereka dibantu oleh Heng Heap, mantan pasukan Khmer yang kehilangan satu kaki, serta GPS.

Tim arkeolog menemukan bagian kita berupa kanal dan jalan. Mereka juga menemukan dua kuil yang belum terjamah. Selain itu, ditemukan pula gua dengan hiasan lukisan gua yang digunakan oleh pertapa di masa Angkor.

Teknologi Lidar pun mengungkap beberapa gundukan setinggi beberapa meter di kota terpendam itu. Arkeolog berteori, gundukan yang tersebar di kota itu mungkin saja sebuah makam.

Pnomh Kulen, gunung tempat kota ini berada, telah menjadi tempat ziarah sejak lama, digunakan untuk menjalankan ritual keagamaan dan mandi. Wilayah ini sudah dihuni sejak masa Kerajaan Angkor.

Dengan teknologi Lidar arkeolog mengungkap bahwa Mahendraparvata dibangun sebelum Angkor Wat, sebelum Raja Jayavarman II turun dari gunung dan membangun kota di dekat wilayah Angkor Wat sekarang.

"Inilah tempat dimana semua dimulai, membantu membangun peradaban Angkor yang selalu diasosiasikan dengan Angkor Wat," kata Evans. Peradaban Angkor merupakan pra era industri dengan densitas populasi rendah terbesar di muka Bumi.

Menurut ilmuwan China, Zhou Daguan, yang meneliti kehidupan di wilayah tersebut tahun 1294 - 1307, di peradaban Angkor, orang-orangnya telanjang hingga pinggang dan membalut bagian sisanya hanya dengan selembar kain.

Penemuan kota yang terpendam ini menunjukkan keampuhan teknologi Lidar (Light and Radar). Teknologi ini dikembangkan tahun 1960, pertama kali digunakan untuk mengukur awan pada National Center for Atmospheric Research di Amerika Serikat.

Untuk menemukan kota tua yang hilang ini, perangkat teknologi Lidar menembakkan laser untuk mengetahui apa yang ada di bawah lapisan tanah. Teknologi ini mencitrakan obyek dengan sinar tampak, UV dan inframerah.

Lidar telah dipakai untuk menemukan banyak situs arkeologi yang terpendam, termasuk persawahan dan jalan pada peradaban Mata di Caracol, Amerika Tengah. Lidar juga digunakan untuk meneliti Stonehenge di Eropa.

Sumber : Sydney Morning Herald

Editor : yunan


19.51 | 0 komentar | Read More

Polda Metro Amankan 88 Pengunjuk Rasa

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat Polda Metro Jaya mengamankan 88 orang pengunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI. Mereka dibawa saat berlangsung melakukan unjuk rasa menentang kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi, Senin (17/6/2013).

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Selasa (18/6/2013) mengatakan, dari jumlah tersebut, tujuh orang di antaranya adalah perempuan. Beberapa orang di antaranya masih berstatus pelajar.

"Dari 88 orang ini, ada yang statusnya masih pelajar. Tiga pelajar SMP telah diantar pulang, 9 orang siswa SMK Cikarang dan 76 mahasiswa dari berbagai universitas," kata Rikwanto, Selasa pagi.

Rikwanto mengatakan, para pengunjuk rasa itu didata, diperiksa, dan diambil sidik jarinya. Seusai pendataan, siang ini polisi berencana memulangkan mereka dan menyerahkannya kepada orangtua atau wali mereka masing-masing. (Theresia Felisiani)

Sumber : Warta Kota

Editor : Laksono Hari W


19.51 | 0 komentar | Read More

Densus 88 Tembak Mati Tiga Terduga Teroris Kebumen

Written By bopuluh on Rabu, 08 Mei 2013 | 19.51

JAKARTA, KOMPAS.com - Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menembak mati tiga terduga teroris di Kebumen, Jawa Tengah dalam baku tembak yang berlangsung sejak Rabu (8/5/2013) hingga Kamis (9/5/2013). Sementara, tiga lainnya ditangkap dalam keadaan hidup.

"Ada tiga orang yang meninggal dunia," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar, melalui pesan singkat, Kamis (9/5/2013).

Menurutnya, ketiganya terpaksa ditembak karena melakukan perlawanan. Namun, masih simpang siur jumlah terduga teroris yang diringkus detasemen berlambang burung hantu itu. Menurut rencana, pada pukul 11.00 WIB, hari ini, Markas Besar Polri akan menggelar jumpa pers. Awalnya, Densus 88 menangkap terduga teroris WM alias Acum alias Dadang di Cipacing, Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/5/2013).

Di Cipacing, polisi menyita sejumlah barang bukti, yakni 1 buah pistol rakitan jenis browning, satu magazin, 200 butir kaliber 38, amunisil 9 mm sebanyak 80 butir, uang Rp 6 juta, pisau, kamera, modem, dan dua handphone.

Dari pengembangan pemeriksaan terhadap WM, Densus menggerebek rumah kontrakan milik H Anda Suhanda, Kampung Baturengat Hilir, RT 2, RW 8, Desa Cigondewah Hilir, Kecamatan Marga Asih, Kabupaten Bandung, Rabu (8/5/2013). Tiga orang tewas dan satu menyerahkan diri saat baku tembak dengan aparat Baku tembak terjadi lebih dari empat jam sejak pukul 11.30 WIB.

Pada Rabu sore, sekitar pukul 15.00 Densus menangkap Sugiyanto dan Abu Roban alias Untung alias Bambang Nangka di Batang, Jawa Tengah. Terduga teroris juga ditangkap di Kendal, Jawa Tengah. Kemudian, Densus 88 bergerak ke Tangerang Selatan, meringkus seorang teroris di Pondok Aren sekitar pukul 17.00 dan seorang lainnya di Ciputat pukul 20.00 WIB. Belum diketahui pasti kelompok terduga teroris ini berasal dari jaringan mana. Sebagian besar dari mereka terlibat pendanaan aksi teror atau fa'i.

Editor :

Inggried Dwi Wedhaswary


19.51 | 0 komentar | Read More

TKI Bermasalah di Singapura karena Tak Mesra dengan Majikan

SINGAPURA, KOMPAS.com – Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura Andri Hadi menyatakan sebagian besar permasalahan yang menimpa para tenaga kerja Indonesia penata laksana rumah tangga (PLRT) adalah disharmoni atau ketidakcocokkan dengan majikan.

Berdasarkan data dari Kedubes Indonesia untuk Singapura, pada tahun 2012, PLRT asal Indonesia yang meminta perlindungan ke KBRI sebanyak 2.058 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 1.871 orang mengalami disharmoni dengan majikan. Sisanya 117 terjerat kasus hukum dan 70 pelanggaran kontrak.

Disharmoni dengan majikan disebabkan salah satunya adalah ketidaksiapan mental para TKI di Singapura. Kondisi itu diperparah dengan pemotongan gaji oleh agen TKI yang nominalnya sekitar 80 persen per bulan untuk penggantian biaya ongkos, akomodasi dan lainnya saat awal penempatan kerja di Singapura. Selain itu, lanjut Andri, disharmoni antara TKI dengan majikan dipicu oleh adanya ketidakpuasan majikan terhadap kinerja TKI.

"Terkadang disharmonisasi TKI dengan majikan disebabkan kinerja TKI di luar ekspetasi majikan. Hal itu menyebabkan TKI dan majikan kerap berselisih," katanya saat bertemu dengan sejumlah jurnalis, termasuk Kompas.com, di kantor Kedutaan Besar Indonesia di Jalan Chatsworth 7, Singapura, Rabu (8/5/2013) malam.

Saat berselisih dengan majikan, para TKI biasanya kabur menuju kantor Kedubes dengan menggunakan taksi. Kedubes, kata Andri, sudah menyiapkan ongkos untuk biaya taksi. Tapi ada pula sopir taksi yang merasa kasihan sehingga membebaskan ongkos taksi bagi TKI yang kabur akibat bermasalah dengan majikan.

Di kedubes, lanjut Ardi, TKI bermasalah dibawa ke ruang penampungan. Di sana, mereka bisa menginap sekaligus di-interview seputar persoalan perselisihan dengan majikan. Berdasarkan hasil wawancara tersebut, pihak kedubes kemudian mengidentifikasi permasalahan, lalu dicarikan solusi.

Andri menyebutkan ada beberapa opsi yang diberikan kepada TKI yang merasa ada ketidakcocokan dengan majikan. Pertama adalah pindah kerja. Pihak Kedubes bisa membantu cari tempat kerja baru bagi TKI yang dianggap bisa memberikan kenyamanan dalam bekerja. Pilihan kedua adalah pulang ke Tanah Air.

"Jika TKI memilih pulang, kami panggil majikannya untuk memberikan hak-hak yang belum didapat oleh TKI, mulai gaji dan lainnya," katanya.

Disebutkan dia, para TKI yang bermasalah pada 2012 penyelesaiannya sebagian besar dipulangkan, yakni sebanyak 1.296 orang; bekerja kembali 673 orang; dan kasusnya diproses 22 orang.

Menurutnya, proses adaptasi TKI di Singapura dengan majikan memerlukan waktu 1 tahun. Selama setahun itu merupakan masa-masa sulit bagi TKI, terutama mereka yang belum siap mental serta minim skill. Apalagi, pemotongan gaji untuk cicilan biaya transportasi cukup besar, yakni sekitar 80 persen. Bahkan, kata Andri, ada TKI yang per bulan hanya mendapatkan sisa gaji 10 dollar Singapura karena pemotongan oleh agen TKI. Kondisi itu bisa menyebabkan TKI stres.

"Nah, saat ini kami sudah mengubah kebijakan pemotongan. Untuk cicilan biaya transportasi, akomodasi dan lainnya, gaji TKI yang dipotong tidak besar, yakni sekitar 50 persen. Hal itu dilakukan agar mereka bisa mendapatkan sisa gaji yang cukup besar," ujarnya menjelaskan.

Terkait peningkatan kesejahteraan TKI, Ardi menyatakan, pihaknya tiap tahun melakukan negosiasi untuk kenaikan gaji. Hal itu dilakukan saat perpanjangan kontrak yang biasanya 2 tahun sekali.

Pihak kedubes melakukan negosiasi gaji dengan majikan berdasarkan pada aturan organisasi internasional untuk standarisasi/International Standarization Organization(ISO) . Rata-rata kenaikan gaji 100 dollar Singapura. Misalnya, gaji dua tahun pertama TKI adalah 350 dollar Singapura. Pihak kedubes mengusahakan gaji naik hingga 450 dollar Singapura.

Selama tahun 2012, TKI yang melakukan perpanjangan kontrak sebanyak 20.558 orang dan pada 2013 per Maret 3.749 orang.

Andri menyebutkan fasilitas bagi TKI di Singapura, yakni Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kerja (P3K) dan Pelatihan Dwi Mingguan. Pelatihan ini diikuti 867 PLRT. Fasilitas lainnya adalah asuransi, bantuan hukum, dan lainnya.

Editor :

Ana Shofiana Syatiri


19.51 | 0 komentar | Read More

Nelayan Kiribati 4 Minggu Terapung di Pasifik

Written By bopuluh on Selasa, 07 Mei 2013 | 19.51

Nelayan Kiribati 4 Minggu Terapung di Pasifik

Rabu, 8 Mei 2013 | 09:36 WIB

WELLINGTON, KOMPAS.com -  Dua nelayan dari Kiribati diselamatkan setelah hampir empat minggu terkatung-katung di Pasifik, kata sebuah laporan, Rabu (8/5). Mereka bertahan hidup dengan memakan ikan mentah dan minum air hujan.

Sebuah kapal penangkap ikan, Pacific Princess, yang berpangkal di Samoa Amerika, menyelamatkan kedua nelayan itu hampir 700 kilometer dari pulau tempat tinggal mereka, lapor Australian Broadcasting Corporation (ABC). Kapten Pacific Princess, Alfred Canepa, mengatakan ia menemukan kedua orang itu setelah melihat apa yang tampaknya seperti kawanan kecil burung di radarnya.

Canepa mengatakan, kedua pria itu telah mulai memancing ketika mesin kapal motor mereka mati dan mereka pun hanyut ke tengah laut. Dia mengatakan mereka kekurangan gizi dan tidak akan bertahan lebih lama di laut terbuka. "Itu adalah neraka, percayalah," katanya.

"Setelah mereka dibawa ke kapal, saya langsung memberi mereka air ... ini musim kemarau, mereka tidak mendapatkan banyak air hujan dan apa yang terjadi adalah mereka mulai minum air garam dan itu mematikan. Mereka tidak akan berlangsung lebih dari tiga hari lagi dengan melakukan hal itu."

Kedua nelayan itu dibawa ke Kepulauan Solomon. Di sana pengaturan sedang dilakukan untuk mengembalikan mereka ke Kiribati.

Kisah tentang yang orang yang bertahan hidup di Pasifik yang luas sudah beberapa kali terjadi. Tahun 2006, tiga orang Meksiko ditemukan mengapung di tengah Pasifik di dalam perahu mereka, sembilan bulan setelah berangkat dalam ekspedisi memancing hiu. Tahun 1992, dua nelayan, juga dari Kiribati, berada di laut selama 177 hari sebelum akhirnya terdampar di pantai Samoa.

Editor :

Egidius Patnistik


19.51 | 0 komentar | Read More

Legenda Real Madrid Dilarang Menikah

Legenda Real Madrid Dilarang Menikah

Rabu, 8 Mei 2013 | 09:37 WIB

MADRID, Kompas.com - Lima anak legenda sepakbola Real Madrid, Di Stefano,  mengajukan keberatan secara hukum untuk mencegah perkawinan ayah mereka.

Di Stefano yang telah berusia 87 tahun telah membulatkan niatnya untuk menikah lagi dengan Gina Gonzalez, perempuan asal Kosta Rika yang baru berusia 36 tahun.

Legenda Madrid dekade 1950-60an tersebut mengaku ingin segera menikahi Gina yang merawatnya semasa sakit. "Saya ingin menikah, apalagi saya telah menduda selama delapan tahun," katanya.

Anak-anak Di Stefano mengajukan keberatan secara hukum mengingat kondisi kesehatan ayah mereka.  Mereka mengajukan keberatan melalui pengadilan Madrid untuk meminta  pengadilan menyatakan ayah mereka  secara fisik dan mental tidak siap melangsungkan pernikahan.

"Kami tahu dengan kondisinya, juga dengan posisinya sebagai figur media, (perkawinan) ini akan  mengakibatkan hal buruk terhadap dirinya," demikian pernyataan tertulis kelima anak Di Stefano.

Di Stefano saat ini merupakan presiden kehormatan Real madrid. Ia dihargai karena jasa-jasanya saat menjadi pemain bintang Real Madrid dnegan julukan "La Saeta Rubia" (si panah pirang). Bersama Di Stefano serta bintang lainnya, Ferenc Puskas, Real Madrid menjadi juara Eropa antara 1956-1960.

Editor :

A. Tjahjo Sasongko


19.51 | 0 komentar | Read More

Jokowi: Lelang Susulan Bukan Cuma untuk Lurah Warakas

Written By bopuluh on Senin, 06 Mei 2013 | 19.51

JAKARTA, KOMPAS.com - Usai menentang program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta soal lelang jabatan, beberapa waktu yang lalu, Lurah Warakas, Jakarta Utara, Mulyadi, mengikuti uji kompetensi lelang jabatan tersebut. Lalu, apa tanggapan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo?

"Enggak apa-apa. Tes susulan itu tidak hanya untuk Lurah Warakas, ada Lurah lain karena sakit, ada keperluan lain," ujar Jokowi kepada wartawan di Balaikota, Senin (7/5/2013).

Soal wacana gugatan lurah kontroversial itu ke Mahkamah Konstitusi mengenai nama lelang tak cocok untuk mendapatkan sebuah jabatan, Jokowi tak mau ambil pusing. Menurut Jokowi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memang tidak menyebut kata lelang dalam mekanisme meraih jabatan camat dan lurah se-DKI Jakarta.

"Itu kan terjemahan umum saja. Saya kan dari awal bilangnya seleksi dan promosi jabatan terbuka. Eh, ternyata terkenalnya malah lelang. Sudah terlanjur ngetop begitu," lanjut Jokowi.

Saat ini, Pemprov DKI melakukan tes kompetensi manajerial lurah dan camat DKI akan dilaksanakan di Mabes Polri dan Balaikota, Selasa (7/5/2013). Tes dimulai pukul 08.00 WIB hingga 13.00 WIB. Tes akan dilaksanakan dua tahap, yaitu pertama diikuti 24 orang pada pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB dan tahap kedua diikuti 24 orang dimulai pukul 13.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Badan Kepegawaian Daerah mencatat ada 12 camat yang tidak mengikuti tes lelang jabatan hari ini, salah satunya yakni Lurah Warakas. Meski demikian, mereka yang tidak bisa hadir di tes pertama, bisa mengikuti tes lelang jabatan susulan yang digelar 25 Mei 2013 mendatang.

Editor :

Ana Shofiana Syatiri


19.51 | 0 komentar | Read More

Korut Pindahkan Posisi Rudalnya

Korut Pindahkan Posisi Rudalnya

Selasa, 7 Mei 2013 | 09:42 WIB

BBC

Rudal Musudan milik Korut pertama kali dipamerkan pada tahun 2010 tapi belum pernah diujicoba.

TERKAIT:

Korea Utara telah memindahkan dua peluru kendali jarak menengah dari lokasi peluncuran yang terletak di pantai timur negara itu. Korut sebelumnya menempatkan rudalnya di lokasi itu untuk mengancam sejumlah negara tetangganya dan AS.

Pejabat AS mengatakan langkah Korut ini menjadi indikasi adanya tingkat ketegangan yang mulai menurun di semenanjung Korea. Bulan lalu Korut dilaporkan melakukan persiapan untuk peluncuran peluru kendalinya.

Negara itu mengancam akan menyerang sejumlah target khusus di wilayah Korea Selatan, Jepang dan AS. Ancaman Korut dikeluarkan pasca sanksi baru yang dikeluarkan PBB terhadap negara itu kerena melakukan uji senjata nuklir untuk ketiga kalinya.

Pyongyang juga beberapa kali menyampaikan kemarahannya terhadap latihan militer besar yang dilakukan oleh Korsel dan AS.

Penghentian Provokasi

Juru Bicara Pentagon, George Little mengatakan kepada wartawan langkah Korut itu sebagai "apa yang telah kami lihat terakhir ini adalah penghentian provokasi."

"Dan kami berpikir bahwa itu merupakan upaya yang menguntungkan untuk memastikan adanya perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea bagi kita," kata Little.

Rudal Musudan milik Korut yang digunakan untuk menakuti lawannya dimunculkan pertama kali oleh negara itu saat parade militer tahun 2010 tapi hingga saat ini belum pernah diujicoba. Ancaman Korut ini sempat membuat sejumlah negara khawatir, Korea Selatan bulan lalu bahkan meningkatkan tingkat kewaspadaanya menjadi tingkat "ancaman penting."

Sumber-sumber di AS dan Korsel mengatakan Korut setidaknya memiliki satu rudal balistik dengan kemampuan jarak tembak yang mencapai 3000 kilometer yang siap diluncurkan.

Sebelumnya PBB dalam resolusi yang dikeluarkan tahun 2006 lalu telah menyatakan bahwa Korut tidak diperbolehkan untuk melakukan tes nuklir atau peluncuran rudal balistiknya. Resolusi inilah yang dilanggar Korut dan berujung pada sanksi baru terhadap negara itu dan dibalas Korut dengan sejumlah ancaman termasuk akan kembali membuka reaktor nuklir mereka.

Editor :

Egidius Patnistik


19.51 | 0 komentar | Read More

Banyak Peninggalan Berharga Tersimpan di Bawah Lahan Parkir

Written By bopuluh on Minggu, 05 Mei 2013 | 19.51

KOMPAS.com - Tak disangka, tempat parkir dunia ternyata banyak menyimpan peninggalan sejarah berharga. Dari Indonesia hingga Eropa, banyak kerangka manusia ataupun sisa bangunan masa lampau ditemukan di bawah tanah tempat parkir.

Di Indonesia, salah satu contohnya adalah penemuan Situs Ketawanggede di Kota Malang, Jawa Timur. Situs yang menyimpan yoni tanpa lingga, potongan atap miniatur candi serta pelandas tiang itu ditemukan di tempar parkir restoran cepat saji McDonald.

Dwi Cahyono, arkeolog Universitas Negeri Malang, mengungkapkan bahwa situs berfungsi sebagai tepat pemujaan warga Hindu sekte Siwa. Menurut Dwi, di situs yang ditemukan tahun 2012 itu pernah ada bangunan bercorak Hindu-Buddha dari masa kerajaan Singosari ataupun Majapahit.

Di tanah Eropa, contoh paling jelas bahwa tepat parkir menyimpan peninggalan berharga adalah temuan kerangka Richard III, wajah Inggris yang memerintah tahun 1483 - 1485 dan meninggal dalam pertempuran Pertempuran Bosworth Field selama Perang Mawar (War of the Roses).

Penemuan semula hanya berawal dari dugaan bahwa ada bangunan gereja di bawah lahan parkir dewan kota di Leicester. Gereja tersebut bernama gereja Greyfiars. Ilmuwan telah lama menduga bahwa di kerangka Richard III berada di gereja tersebut.

Dengan batuan radar, keberadaan gereja terkuak dan akhirnya sebuah kerangka ditemukan. Analisis tulang kerangka dan gigi serta genetik mengonfirmasi bahwa kerangka yang ditemukan adalah milik Richard III.

Dari penemuan kerangka, ilmuwan berhasil merekonstruksi wajah Richard III. Tak cuma itu, ilmuwan juga mengungkap karakter Richard III, menyatakan bahwa raja Inggris itu tak sekejam yang diduga, tampan, berlogat medok dan juga seorang "control freak".

Baru-baru ini, seperti diberitakan Livescience, Jumat (3/5/2013), ditemukan pula 13 kuburan kuno di parkiran kota Leicester. Arkeolog University of Leicester mengatakan bahwa kuburan itu berasal dari masa Romawi Kuno, kurang lebih tahun 300 Masehi.

"Tak biasanya sebanyak 13 kuburan ditemukan di satu lokasi selama penggalian baru-baru ini, berisi kerangka manusia dari beragam usia dan jenis kelamin, merepresentasikan beragam tradisi pemakaman," kata John Thomas, arkeolog yang memimpin penggalian.

Thomas mengungkapkan, makam yang ditemukan juga menunjukkan beragam tradisi pemakaman. Misalnya, arah makam yang beragam, timur ke barat hingga utara ke selatan. Ditemukan pula beragam aksesoris seperti cincin hingga jepit rambut.

Pada salah satu makam yang ditemukan, kerangka dijumpai membujur arah utara ke selatan. Bagian kepala tampak terpisah, ditempatkan di antara dua gerabah yang menjadi bekal bagi indivdu untuk menjalani kehidupan setelah kematian.

Makam yang lain menunjukkan makam seorang Kristen dimana kerangka menghadap ke timur dan memakai cincin bertuliskan "IX". tulisan tersebut mungkin menyatakan inisial Yesus dalam tradisi Yunani, Iota-Chi atau IX.

Banyaknya temuan tersebut menjadi indikasi bahwa peninggalan sejarah bisa ditemukan di lokasi yang tak terduga, salah satunya tempat parkir. Selain itu, tempat parkir yang merepresentasikan kota juga menunjukkan bahwa bagian bawah pun bisa menyimpan peninggalan sejarah berharga.


19.51 | 0 komentar | Read More

Ini Indikasi Kejakgung Langgar HAM di Kasus Bioremediasi

RIAU, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menyatakan ada indikasi Kejaksaan Agung telah melakukan pelanggaran HAM terkait penanganan kasus bioremediasi Chevron. Berikut ini adalah beberapa indikasi pelanggaran HAM berdasarkan hasil penyelidikan dan investigasi Komnas HAM, yang disampaikan anggota Komnas HAM Natalius Pigai, dalam siaran pers Minggu (5/5/2013).

Pertama, sebut Pigai, proyek biormediasi adalah proyek perusahaan atau korporasi yang mekanisme pengadaan, perencanaan dan persetujuannya mengikuti mekanisme PSC Migas. "Sehingga pertanggungjawabannya ada pada level korporasi yaitu pimpinan korporasi/perusahaan," kata dia.

Kedua, lanjut Pigai, PT Chevron Pacific Indonesia mengacu pada Production Sharing Contract (PSC) dalam menjalankan proyek korporasi ini yang memiliki klausul. "Terkait perbedaan penafsiran soal kebutuhan, kerugian, dan segala macam, itu mekanismenya adalah perdata seperti yang diatur dalam kontrak tersebut. Kalau tidak bisa diselesaikan secara perdata maka dibawa ke arbitrase."

Ketiga, kata Pigai, semua terdakwa tidak memenuhi unsur sebagai pihak yang dapat dimintai pertanggung jawaban sebagai korporasi. "CPI juga telah menjelaskan bahwa proyek ini adalah proyek korporasi dan tidak ada karyawan yang melakukan kesalahan," tegas dia.

Bila Kejaksaan Agung berpendapat ada masalah dalam proyek ini, ujar Pigai, maka yang seharusnya diminta pertangunggjawaban adalah korporasi. "Bukan karyawannya. Sehingga penetapan tersangka dalam kasus proyek ini salah besar," kecam dia.

Indikasi keempat, lanjut Pigai, Kementerian Lingkungan Hidup telah menyampaikan tidak ada masalah maupun pelanggaran izin oleh PT CPI maupun kontraktornya. "CPI telah memiliki izin dan KLH membolehkan CPI meneruskan proyek bioremediasi saat perpanjangan izin belum keluar dan ada berita acaranya," kata Pigai.

Ketika jaksa berkeras menyatakan kontraktor yang menggarap proyek bioremediasi PT CPI tidak mengantongi izin, KLH menjelaskan kontraktor memang tidak perlu izin. "(Karena) izin diberikan pada CPI yang memiliki limbah, bukan kontraktor," kata dia.

Sebelumnya Kementerian Lingkungan Hidup menyatakan hanya perusahaan pemilik limbah yang wajib mengantongi izin bioremediasi. Ketentuan itu merujuk PP No 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3 juncto PP No 85 Tahun 1999 tentang Perubahan atas PP No 18 Tahun 1999. "KLH tak mewajibkan pihak ketiga punya izin, kita melihat Chevron-nya," ujar kata Kepala Deputi IV KLH Masnellyarti Hilman.

Kejaksaan Agung memaksakan kasus

Indikasi pelanggaran kelima, lanjut Pigai, Kejaksaan Agung mengambil sampel tanah dari 2 SBF, tetapi langsung menyimpulkan seluruh proyek di 9 SBF bermasalah. Para ahli yang dimintai keterangan oleh Komnas HAM mengatakan metodologi pengambilan sampel itu tidak dapat digunakan, karena sampel dari dua SBF tidak dapat mewakili sembilan SBF. Apalagi jarak lokasi pengambilan sampel berjauhan dan butuh waktu berjam-jam untuk menjangkaunya. "Secara logika tidak dapat diterima," kata dia.

Indikasi keenam, sebut Pigai, adalah keterangan dari pelapor sekaligus saksi ahli jaksa, Edison Simbolon menjadi dasar dugaan korupsi yang didakwakan pada para terdakwa. Edison mengatakan bahwa bioremediasi hanya diperbolehkan untuk TPH 7,5 persen sampai 15 persen.

Namun Kementerian Lingkungan Hidup menyatakan tidak pernah ada ketentuan dalam Kepmen 128/2003 soal TPH minimal 7,5 persen itu. Bahkan Kepment tersebut mengatakan bioremediasi boleh dilakukan untuk TPH di atas 1 persen dan maksimal 15 persen. "Dari situ kami menemukan bahwa dakwaan jaksa penuntut umum salah," kata Pigai.

Indikasi ketujuh, ada konflik kepentingan dari ahli Kejagung, Edison Effend. Selain menjadi saksi ahli, dia juga datang ke persidangan sebagai saksi fakta. "Tidak jelas statusnya sebagai saksi (fakta) atau ahli," kecam Pigai. Edison juga pernah terlibat proyek bioremediasi yang gagal di PT CPI pada 2004 serta gagal pada tender proyek bioremediasi CPI pada 2007 dan 2011.

Selanjutnya, sebut Pigai, audit kerugian negara sebagai dasar kasus korupsi seharusnya dilakukan oleh BPK, bukan BPKP. "Kejaksaan Agung justru memaksakan diri melakukan analisas sendiri," ujar dia. Selain itu, terkait dugaan korupsi pada pembayaran cost recovery, seharusnya merujuk pada mekanisme PSC yang merupakan ranah perdata dan penyelesaiannya melalui audit atau arbitrase bukan dibawa sebagai kasus pidana, demikian Natalius.

Kasus bioremediasi ini menyeret dua orang dari pihak kontraktor dan tiga orang dari pihak PT CPI. Kejaksaan Agung dianggap memaksakan perkara ini masuk ke ranah pidana korupsi. Berdasarkan keterangan saksi dari KLH, izin bioremediasi Chevron tak menyalahi aturan yang ada.

Editor :

Palupi Annisa Auliani


19.51 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger