Muh. Ma'rufin Sudibyo*
KOMPAS.com - Durasi puasa per hari yang cukup panjang dalam bulan suci Ramadhan 1434 H kali ini tak hanya dialami kawasan sub tropis belahan Bumi utara saja. Kawasan lingkar kutub utara yakni mulai dari garis lintang 66,4 LU hingga 90 LU pun mengalaminya. Bahkan, dalam tingkatan lebih tinggi.
Dengan awal bulan suci Ramadhan 1434 H hanya berselang 20 hari pasca Matahari menempatkan diri di atas garis 23,44 LU dalam gerak semu tahunannya, batas paling utara yang bisa dijangkau sang surya, maka kawasan lingkar kutub utara mengalami panjang siang hari yang demikian ekstrim. Bahkan, terdapat situasi di mana Matahari terus menerus berada di atas cakrawala hingga 24 jam penuh.
Selain terasa unik dan ajaib, di sisi lain karakteristik demikian berimplikasi pada menghilangnya sebagian dari lima waktu shalat, demikian pula dengan penanda untuk mengawali dan mengakhiri puasa dalam hari-hari di bulan suci Ramadhan.
Kita bisa melihat hal tersebut di kota Murmansk yang terletak di propinsi federal Murmansk Oblast (Rusia). Kota yang dilintasi garis lintang 68,97 LU ini merupakan pelabuhan penting bebas es bagi Rusia untuk kawasan Laut Barents seiring pengaruh arus teluk. Kota ini mengalami situasi di mana Matahari tidak pernah terbenam sempurna dan juga tak pernah terbit secara sempurna sepanjang 13 hari pertama di bulan suci Ramadhan 1434 H.
Maka, sepanjang rentang masa itu waktu Maghrib, Isya' dan Shubuh aktual bagi Murmansk menghilang sehingga hanya menyisakan waktu Dhuhur dan 'Ashar saja.
Mulai hari ke-14 Ramadhan hingga Idul Fitri kelak, barulah Matahari mengalami terbenam sempurna (di cakrawala antara barat laut dan utara Murmanks) dan sebaliknya terbit sempurna pula (di cakrawala antara utara dan timur laut Murmansk). Namun, tak pernah bisa mencapai posisi 15 derajat di bawah cakrawala sehingga waktu Shubuh dan Isya' tetap menghilang.
Dengan demikian, sepanjang bulan suci Ramadhan 1434 H ini waktu Shubuh aktual (sebagai penanda mulai berpuasa) di Murmansk sepenuhnya menghilang. Sebaliknya, waktu Maghrib aktual (sebagai penanda berbuka puasa) hanya ada di separuh bulan kalender.
Kota Murmansk memang tergolong berpenduduk jarang dengan hanya ditinggali 307.000 orang berdasarkan sensus 2010. Namun, jumlah itu sudah menjadikannya kota terbesar di propinsi federal Murmansk Oblast. Dari jumlah populasinya sekitar 1 % di antaranya adalah komunitas Muslim. Dengan karakteristik penyinaran Matahari demikian unik, bagaimana Umat Islam di Murmansk menjalani ibadah puasa Ramadhannya kali ini?
Siang dan malam kutub
Kawasan lingkar kutub utara memang dikenal mengalami penyinaran Matahari yang ekstrim seiring posisinya yang berdekatan dengan kutub utara geografis dan turut terkena imbas gerak semu tahunan Matahari. Di kawasan ini, khususnya di musim panas, terdapat hari-hari saat Matahari terus terlihat di atas cakrawala selama 24 jam penuh, yang dikenal sebagai Matahari tengah malam atau siang kutub.
Sebaliknya, di musim dingin pun terdapat hari-hari di mana Matahari tak pernah menampakkan dirinya juga selama 24 jam penuh, dalam fenomena yang dinamakan malam kutub.
Dalam tahun ini, kota Murmansk mengalami periode siang kutub semenjak 12 Juni hingga 3 Juli 2013, sementara malam kutubnya bakal terjadi pada 13 hingga 30 Desember 2013 mendatang.
Situasi serupa pun dialami kawasan lingkar kutub selatan meski periodenya berkebalikan dari utara. Sehingga, kala lingkar kutub utara dengan menjalani siang kutub dan musim panasnya, maka bagi lingkar kutub selatan yang terjadi adalah malam kutub dan musim dingin.
Demikian sebaliknya kala lingkar kutub utara menjalani malam kutub, maka lingkar kutub selatan menjalani siang kutub. Namun, lingkar kutub selatan hanyalah mencakup benua Antartika dan sekitarnya yang bukan tempat hunian permanen bagi manusia.
Berbeda dengan lingkar kutub utara yang dihuni lebih dari setengah juta manusia yang terbagi-bagi dalam sejumlah kota di AS, Canada, Norwegia, Finlandia, Denmark dan Rusia dengan Murmansk sebagai kota yang terbesar. Inilah yang menjadikan situasi kawasan lingkar kutub utara berbeda dengan selatan.
Solusi
Seiring menghilangnya sebagian waktu shalat dan puasa secara aktual, sementara, di sisi lain, lima waktu shalat (dan juga puasa) harus tetap tersedia sepanjang hari, maka pendekatan bagi kawasan lingkar kutub utara sedikit berbeda dibanding kawasan subtropis. Keputusan bersama Komisi Fatwa MWL (Moslem World League) dan ICOP (International Crescent Observation Project) tak bisa diberlakukan di sini mengingat panjang malam Murmansk tak terdefinisi akibat tiadanya Matahari terbit/terbenam pada periode malam/siang kutub.
Pendekatan yang lebih disarankan mayoritas cendekiawan Muslim adalah mengacu kepada titik lain yang masih segaris bujur, namun lebih ke selatan dibanding kawasan lingkar kutub utara, di mana pada titik lain itu waktu shalat aktualnya masih terdefinisi.
Sementara, cendekiawan Muslim lainnya lebih menyarankan untuk langsung mengacu kepada waktu shalat di kotasuci Makkah, namun ini merupakan pendapat minoritas.
Dengan mengacu pendapat mayoritas, maka selama bulan suci Ramadhan 1434 H kali ini, waktu shalat dan puasa di kota Murmansk tak lagi menggunakan posisi garis lintangnya sendiri, melainkan menggunakan garis lintang lain yang jauh di selatan keluar dari batas lingkar kutub utara. Misalnya garis lintang 58 LU, yang terletak 1.210 km di sebelah selatan Murmansk.
Dengan cara demikian, waktu shalat di Murmansk menjadi terdefinisi meski durasi berpuasanya cukup panjang yakni antara 17 hingga 19 jam atau hampir sama dengan situasi kota Liverpool (Inggris).
Seiring gerak semu tahunan Matahari, seluruh kawasan lingkar kutub utara dan sub tropis belahan Bumi utara takkan selalu mengalami puasa Ramadhan yang berdurasi cukup panjang seperti kali ini. Jika bulan suci Ramadhan bertepatan dengan bulan Desember dalam kalender Masehi (Tarikh Umum), seperti terjadi pada 1420 H (2000) lalu dan bakal berulang kembali pada 1452 H (2031) mendatang, maka seluruh kawasan lingkar kutub utara dan sub tropis belahan Bumi utara akan mengalami puasa Ramadhan yang durasinya cukup pendek.
Bagi Murmansk, hari-hari puasa Ramadhan 1452 H akan dijalani dengan durasi puasa setiap harinya hanya antara 9 hingga 10 jam, persis seperti yang dialami Auckland (Selandia Baru) pada Ramadhan 1434 H ini.
* Muh Ma'rufin Sudibyo, Koordinator Riset Jejaring Rukyatul Hilal Indonesia & Ketua Tim Ahli Badan Hisab dan Rukyat Daerah Kebumen.
Editor : Erlangga Djumena
Anda sedang membaca artikel tentang
Ramadhan di Lingkar Kutub Utara
Dengan url
http://preventcholesterolsoon.blogspot.com/2013/07/ramadhan-di-lingkar-kutub-utara.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Ramadhan di Lingkar Kutub Utara
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Ramadhan di Lingkar Kutub Utara
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar