Pulang Berobat, Paman dan Keponakan Tewas
Penulis : Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol | Sabtu, 15 Desember 2012 | 09:41 WIB
MANADO, KOMPAS.com - Nyawa Daniel Singal (28) dan Willem Seot (70) tidak bisa diselamatkan setelah angkutan kota (angkot) yang dikemudikan Daniel menabrak sebuah pohon di Jalan 17 Agustus, Manado, Jumat (14/12) kemarin. Selain kedua korban, di dalam angkot tersebut juga ada Lani Pantouw (60). Ketiganya merupakan warga Desa Toraut, Kecamatan Tompaso Baru, Minahasa Selatan.
Kejadian bermula ketika angkot yang dikemudikan Daniel melaju dengan kecepatan tinggi dari Likupang, Minahasa Utara. Daniel yang diduga dalam keadaan mengantuk tidak bisa mengendalikan kenderaannya, lalu menabrak sebuah pohon di samping kiri jalan. Benturan yang cukup keras membuat Daniel tewas seketika di tempat karena terjepit badan angkot yang rinsek.
Sementara Willem dan Lani yang merupakan pasangan lanjut usia dan berada di posisi belakang mengalami benturan yang cukup keras. Keduanya sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun malang bagi Willem, nyawanya tidak bisa tertolong karena luka yang cukup parah.
Kedua pasangan ini pergi ke Likupang dengan maksud berobat secara tradisional. Mereka diantar oleh keponakan mereka, Daniel.
Kasat Lantas Polresta Manado, Alfaris Pattiwael menjelaskan, peristiwa tersebut merupakan kecelakaan tunggal. "Diduga sopir tidak bisa mengendalikan kendaraannya karena mengantuk," ujar Pattiwael.
Anda sedang membaca artikel tentang
Pulang Berobat, Paman dan Keponakan Tewas
Dengan url
http://preventcholesterolsoon.blogspot.com/2012/12/pulang-berobat-paman-dan-keponakan-tewas.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pulang Berobat, Paman dan Keponakan Tewas
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pulang Berobat, Paman dan Keponakan Tewas
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar